top of page

Implementasi

ERP

Saat ini perusahaan menghadapi era digital, pertanyaanya, sejauh mana data yang ada diperusahaan dikelola dengan baik, bukan hanya masalah keakuratannya tapi termasuk keamanan, kenyamanan dan keteraturannya.

​

Tidak perlu menggunakan ERP (atau sistem terpadu) jika proses bisnisnya masih sederhana. Dulu mungkin berlaku, tapi sekarang sudah tidak mungkin mengabaikan penggunaan sistem terpadu di dalam perusahaan. Mengapa ?

  1. Pola usaha kita saat ini sudah dipengaruhi oleh mobilitas atau bentukan usaha di luar sana. Contoh : sekarang penggabungan data tidak hanya berlaku di internal saja. Model kerjasama "data exchange" mulai menggunakan metode API, dulu mungkin masih disket, CD, USB atau email. Sekarang sudah API (Application Programing Interface).

  2. Pengembangan teknologi di internal perusahaan sekarang tidak sepenuhnya sesuatu yang bisa dikontrol dan dikendalikan oleh perusahaan. Ketika saya siap, baru akan saya gunakan. Ada tekanan teknologi dari partner usaha lain. Apalagi sekarang banyak perusahaan yang berbasis startup yang sudah pasti mengadopsti teknologi saat ini.

  3. Teknologi digital berpotensi pada pengurangan biaya perusahaan. Tinggal sejauh mana perusahaan bisa mengoptimalkan infrastuktur yang ada dan mulai bekerja sama dengan perusahaan lain yang mendukung (mobilitas online)

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Multimedia

Personil

Konektivitas/Jaringan

Aplikasi Pihak ke 3

Infrastuktur Software & Bisnis Proses

Rencana Bisnis dan Model Bisnis

Infrastuktur server dan workstation

Tapi mengapa, banyak perusahaan yang gagal menerapkan teknologi ERP/Sistem terpadu ?, ini blindspotnya menurut kami : 

  1. Proses adaptasi perusahaan terganggu, biasanya dikarenakan ada proses legistimasi bahwa proses di sistem harus mengikuti proses kerja yang ada saat ini. Yang seharusnya ada proses "tawar-menawar" sehingga nilai kustomisasi di sistem tidak lebih dari 5% dari keseluruhan total modul yang digunakan/proses yang ada. Kustomisasi akan berdampak pada ketergantungan perusahaan terhadap vendor, itu yang mungkin perlu di garis bawahi. Kecuali memang perusahaan benar2 membeli ERP/sistem terpadu yang 100% ter-kustom.

  2. Pemilihan pemasok yang terlalu terburu-buru. Tidak melihat latar belakang pemasok, kemampuan pemasok dalam hal penerapan ERP di industri yang sama. Hal ini menjadi sangat penting, karena pemasok akan menjadi rekan bisnis jangka panjang selama perusahaan menggunakan ERP/sistem tsb.

  3. Menganggap bahwa ERP adalah financial system bukan corporate system. Ditambah tidak ada nya penanganan proyek dengan baik. Sehingga kesetaraan proses tidak menjadi seimbang antar departemen yang satu dengan yang lain.

​

Apa yang kami bisa bantu,

  • Secara internal kami akan terlibat di dalam tim proyek serta pembuatan FBP (Optional, Flow business Process - lihat Manajemen Proses),

  • Melakukan proses negosiasi antara pemasok dengan tim proyek jika terjadi ketidaksepakatan dan mencari jalan tengah sesuai dengan FPB yang sudah dibuat.

  • Memastikan perusahaan melakukan penyederhanaan proses setelah penerapan ERP/Sistem terpadu

Kode Jasa

EI101

Tarif berdasarkan ruang lingkup 

pekerjaan

Ruang lingkup dan biaya investasi pekerjaan tergantung dari : 

  1. Kompleksitas proses yang ada saat ini, dan seberapa banyak proses yang berbeda dengan proses bisnis pada umumunya.

  2. Kondisi infrastuktur software yang ada saat ini (yang digunakan, jumlah user, jumlah software)

  3. Kompetensi personal yang ada saat ini.

Jasa yang kami tawarkan tidak hanya untuk perusahaan yang akan melakukan implementasi ERP/Sistem terpadu saja, tapi juga untuk :

  • Yang sudah menggunakan ERP/sistem terpadu tapi tidak optimal

  • Sedang dalam proses implementasi, tapi tidak sesuai dengan jadwal

  • Yang ingin melakukan pengembangan ERP/Sistem terpadu yang saat ini sudah berjalan

bottom of page